sumber; http://desaindigital.com |
Pesan yang ada pada tulisan terdahulu; Courage , ternyata belum benar-benar saya lakukan. Terlalu banyak hari yang saya lalui dalam ketakutan, hingga untuk resign saja harus menunda sampai berbulan-bulan. Terlalu banyak pertimbangan justru akan mengikis keberanian dalam hati, yang pada akhirnya membuat kita jadi penakut.
Sampai pagi ini, tiba-tiba rasa berani itu muncul. Mengalahkan logika.
Secara aturan, walaupun sudah resmi mengundurkan diri, tetapi faktanya sebagai karyawan saya masih harus berangkat kerja selama satu bulan sejak tanggal resign tersebut. Padahal perasaan hati sudah sangat tidak nyaman. Beberapa hari saya ijin dengan berbagai alasan. Tetapi hari-hari ijin tersebut saya lalui dengan perasaan tidak enak. Ada ketakutan dalam hati, bahwa nantinya ada efek buruk dari apa yang saya lakukan.
Tetapi tidak pagi ini, saya sampai kepada saat dimana saya menyadari bahwa hidup saya sudah terlalu banyak diisi dengan ketakutan.
Dan agar hidup yang hanya sebentar ini tidak lagi diisi ketakutan, maka yang dibutuhkan hanyalah keberaanian. Be Brave! dan mari menunggu apa yang akan terjadi
Pagi ini saya "bolos" dengan perasaan tidak bersalah ( walau secara aturan mungkin salah ). Saya isi pagi dengan berolahraga, dan menulis tentang perasaan yang bagus ini. Perasaan abai dengan segala kemungkinan yang akan terjadi hanya akan muncul jika ada keberanian dihati. Jika keberanian itu hilang, maka yang ada hanya kecemasan, kekhawatiran dan ketakutan.
Hmmm, entahlah. Saya hanya ingin menikmati perasaan ini sekarang. tanpa merasa ada beban berat dikepala. Indahnya menjadi berani.
Teguh Ujianto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar