Minggu, 23 Juni 2013

Catatan Teguh; Toko Sepi



Dengan nama Allah yang maha pengasih lagi penyayang, 
Segala puji bagi Allah SWT, tuhan semesta alam
Yang dengan begitu banyak cara membimbing hambanya untuk bersyukur, 
Karena memang manusia sering lupa akan segala nikmat yang telah diterima

Menapaki hari – hari yang sepi bukanlah hal yang menyenangkan bagi seorang penjaga toko (salesman), karena dia punya tanggung jawab untuk melakukan penjualan.  Tetapi berjualan ditoko adalah mutlak menunggu dan hanya menunggu sampai ada para pembeli yang tergerak hatinya untuk singgah, melihat lihat dan membeli. Dan yang menggerakan hati, membimbing dan membolak balikan hati adalah yang agung, yang maha besar, Allah Azza wa Jalla

Diberi kesempatan untuk merasakan bagaimana susahnya mendapatkan rupiah adalah gemblengan nyata untuk membentuk seseorang menjadi lebih peka. Kembali merasakan getar getar syukur yang telah hilang manakala sebelumnya hidup dalam kemudahan, yang menjadikanya tumpul, lupa tentang besarnya nikmat yang selalu didapat disetiap saat hidupnya.

Tumpul itu bagai buta hati, tak bisa lagi merasakan syahdunya rahmat dan kasih sayang Allah, yang pada akhirnya memalingkan wajah kita hanya kepada dunia. Dan disaat kita telah mulai terhanyut, hanya pertolongaNya sajalah yang bisa menyelamatkan kita, beruntunglah kita yang masih ditegur, yang masih diingatkan, karena banyak yang tersesat dan tidak mendapat hidayahNya.

Menjadi miskin bukanlah musibah jika dengan miskin kita bisa kembali bersyukur, diuji dengan kesulitan juga bisa sekaligus menjadi berkah karena setelah kesulitan tersebut hati kita kembali menjadi tajam, kita terlahir kembali menjadi pribadi yang mukmin, dengan keimanan yang lebih baik.

Bahkan baginda Rasulullah Muhammad SAW juga hidup dalam kesederhanaan, jadi orang miskin belum tentu lebih rendah derajatnya, karena derajat umat disisi Allah adalah berdasarkan taqwanya.

Dan hari yang sepi bukanlah kemiskinan, hanya Allah belum menggerakan hati para pembeli untuk datang dan membeli. Mungkin saja hal ini adalah peringatan, karena kita yang lupa bersyukur atas capaian penjualan dimasa yang lampau. Jika memang demikian adanya lebih baik kita perbanyak syukur selagi masih diberi kesempatan. Jika tidak bersyukur bukan tidak mungkin teguran Allah akan lebih keras dengan menutup jalan rizqi kita sama sekali ( tokonya tutup ). Naudzubillah 

Semoga Kau bimbing kami selalu dijalanMu ya Allah, jadikanlah kami hambaMu yang pandai bersyukur
Terangkanlah sinar Iman dihati kami, agar kami tidak tersesat dan selalu bisa melihat kebesaranMu
Semoga apa yang kami kerjakan ini Engkau ridhoi ya Allah, amin

Balikpapan 23 Juni 2103
Teguh Ujianto

                                                               ----------00----------