Sabtu, 31 Mei 2014

Ujian Hidup ; Ujian Praktek SIM C

Sejak kemaren, Senin 19 Mei 2014 kepala ini dibuat puyeng. Urusan membuat SIM C baru di kantor polisi Balikpapan sungguh menguras energi dan kesabaran.

Pagi hari sekitar jam 10.00 WITA, landing di pelataran Purwa, celingukan kesana kemari, bingung kemana dulu ini mengurus SIM nya, karena bingung dan berhubung perut keroncongan karena lapar, akhirnya Mie ayamlah yang dituju. Nanya ke abang tukang Mie Ayam, dapat penjelasan yang sangat berharga bahwa tempat yang harus saya tuju pertama kali bukanlah di Purwa ini, tetapi di Apotek Anda. Minta surat keterangan dokter untuk mengurus SIM ( biaya 20 rb )

Kemudian surat tersebut disertai selembar fotocopy KTP Balikpapan diserahkan ke loket BRI yang letaknya diujung dan pojok. ( di atap ada tulisan BRI gede ). Setelah membayar 100rb diloket BRI, berkas-berkas diserahkan ke loket 1 untuk mendapatkan formulir permohonan pembuatan SIM, setelah input data di formulir, lanjut ke loket 2,

Diloket ini formulir dikembalikan karena kurang foto dan sidik jari, maka meluncurlah saya ke bagian foto dan sidik jari ( manual ) yang lokasinya ada diujung lain dari Purwa. Biaya foto dan sidik jari 25rb. Diloket 2 menunggu agak lama, diloket ini kurang jelas apa keperluanya, mungkin memeriksa kelengkapan berkas dan cek data.

Lanjut kemudian lanjut ke loket 3 and guess what, loket 3 ini juga untuk foto & sidik Jari ( cuma yang diloket 3 pakai mesin scan sidik jari, mungkin untuk memcocokan kali ya sidik jari manualnya dah cocok atau belum ). Di loket 3 ini antrinya luar biasa lama

Setelah lolos di loket 3, masuklah kita di loket 4; Ujian Teori
Sebelum saya ujian sempat Sholat Dzuhur di Mushola, sudah siang saat itu sekitar pukul 13.45 WITA
Di loket 3 sempat mendengar bahwa hari ini pelayanan memang agak lambat karena ada masalah jaringan.

Setelah menjawab 30 soal, langsung tertulis dimonitor bahwa saya lulus ujian teori. Alhamdulillah

Perasaan lega itu muncul, tapi mungkin hanya beberapa detik, karena bapak Polisi yang mengawasi ujian teori menyerahkan kembali berkas permohonan disertai print hasil ujian teori dan memberi tahu bahwa kami yang lulus masih harus ikut ujian praktek di keesokan harinya di Sekolah Polisi Negara.

Besok?? setelah dari pagi sampai sore begini ternyata masih ada besok?? dilokasi berbeda yang letaknya juga tidak tahu ada dimana.

Perasaan tidak enak langsung muncul. Ujian Praktek?? seperti apakah itu, bisakah lolos ujian itu?.

--00--

Selasa pagi 20 Mei 2014, diwaktu yang kurang lebih sama, pukul 10.00 WITA diiringi gerimis rintik-rintik. Akhirnya sampailah diri ini dilokasi ujian praktek SIM C

Karena baru ada 3 orang, maka ujian dilakukan cepat. 3 kali mencoba melewati rintangan. Dan 3 kali kesempatan pada saat test. dan kami 3 orang gagal semua. Memang masih ada kesempatan untuk mengulang tanggal 27 Mei nanti, dan sekali lagi ( total 3 kali ) sebelum dinyatakan gagal.

Tetapi melihat dari sulitnya ujian praktek ini, harapan memiliki SIM rasanya sudah tidak ada.

Tapi, yakinlah, disetiap kesusahan pastilah ada jalan keluarnya. Dan entah aku benar entah salah, yang terbayang adalah para " calo " yang mungkin bisa membantuku bisa memiliki SIM tanpa harus Ujian Praktek ( Ampun pak Polisi, nyerah aku kalau disuruh ujian lagi ).

Tetapi dimana aku bisa menemukan para pasukan penolong itu? Lha kemaren ngurus di Purwa seharian saja nggak ada yang nawarin barang seorang. Where are you Dude? I need you

Para " calo " tersebut bagi saya saat ini seperti malaikat yang ternyata mereka melakukan pekerjaan tersebut untuk menolong para pencari SIM dari Ujian hidup yang begitu berat. Ujian praktek SIM C !!

Teguh Ujianto

Senin, 19 Mei 2014

Garis Cahaya di Langit Balikpapan


Walaupun mungkin hanya fenomena alam yang normal terjadi, namun garis cahaya yang muncul minggu sore kemaren masih meninggalkan tanda tanya besar, firasat apakah ini.

Perasaan hati makin tidak tenang manakala hari ini, dua calon presiden sudah saling mendeklarasikan diri. Siap bertarung. Sama kuat dengan basis massa yang sama-sama militan.

Perang didunia maya sudah gencar terjadi, saling serang, saling mengorek aib lawan.
Nek coro wong mbatang, wes dadi wong wangkal kabeh.. dikritik sedikit ngamuk-ngamuk, dicomment sedkit gak terima. Akankah pertarungan epik para abdi Ajisaka terulang kembali di tanah Jawa? Dua kubu sama kuat, saling serang, dan pada akhirnya hancur semua.

Dora & Sembada adalah abdi terbaik bagi Prabu Ajisaka, keduanya bertarung karena ingin menunaikan tugas yang mereka emban. Tugas yang saling bertentangan satu sama lain membuat mereka berdua harus berada disituasi yang saling bertentangan, yang kemudian dilanjutkan dengan peperangan dan pada akhirnya berujung pada kematian. Demikian pula Joko Widodo dan Prabowo, dua putra terbaik bangsa, harus saling mengalahkan untuk bisa merealisasikan idealismenya untuk memajukan bangsa Indonesia ini.

Alangkah indahnya jika para pendekar bangsa ini bisa saling bermusyawarah, untuk kemudian maju bersama berjuang memakmurkan negeri, tanpa harus menunggu menjadi Presiden dulu untuk mengabdi.


Inilah kisah Dora & Sembada itu, yang siapa tahu bisa mengingatkan kita semua untuk bisa saling menahan diri, dan berfikir jernih agar bisa keluar dari situasi ini dengan selamat, tanpa ada korban dikedua pihak.

Teguh Ujianto

Sabtu, 17 Mei 2014

Inspirasi dari Yusran Darmawan @ timur-angin

Inspirasi di Tengah Hujan adalah satu artikel yang diposting di blog angin-timur. Postingan ini bagai obat pelipur bagi kegundahan yang sedang kuhadapi. Bagaimana beliau, Yusran Darmawan mengisahkan pengalamanya menghadapi menghadapi masa-masa transisi,  yang diakhiri dengan kutipan kalimat yang bijak, setidaknya membuat aku bisa sedikit bersemangat malam ini.

Setelah menyadari bahwasanya hati dan kehidupan itu mudah terbolak balik, maka tidak ada salahnya jika kemudian belajar untuk tetap menikmati sambil menjalani prosesnya.

"..., kehidupan adalah belajar menari ditengah hujan lebat "

Mungkin menjadi berani adalah juga salah satu gerakan dalam tarian hujan tersebut. Menari adalah salah satu ikhtiar untuk bisa menikmati proses sampai menunggu hujan tersebut reda.

Setelah diingat-ingat kembali, ternyata ada banyak sekali contoh orang yang bisa tabah menjalani ujian dalam kehidupanya, mereka tetap berjuang, bertahan dan pantang menyerah. Mereka yang papa-pun masih bisa tersenyum, tertawa dan bahagia, walau tidak selalu. Ya manusiawi lah, yang penting masih tetap bisa menikmati hidup.

Jangan Menyerah, tetap semangat dan menarilah meski ditengah hujan lebat


Sumber Inspirasi ; http://www.timur-angin.com/2014/05/inspirasi-di-tengah-hujan.html

Teguh Ujianto

Selasa, 13 Mei 2014

Hati yang Terbolak-balik

sumber ; http://drise-online.com/wp-content/uploads/2013/06/gelisah.jpg

Memang kuasa Tuhan itu untuk semua hal, termasuk urusan membolak balikan hati. Baru kemaren bisa menikmati hidup dengan rasa tentram, tanpa ketakutan. Hari ini sudah ketakutan lagi, takut tidak bisa mencukupi kebutuhan bulanan untuk bulan depan.

Karena sudah beberapa hari tidak masuk kerja, tentu bulan ini pendapatan akan berkurang. Padahal pengeluaran tetap berjalan. Rasanya jadi kebat-kebit membayangkan bagaimana menutup pengeluaran tersebut nanti.

Walaupun dengan khawatir seperti inipun belum tentu masalah bisa selesai, namun dengan membayangkan kondisinya saja sudah sukses membuat hati menjadi tidak tenang.

Ujung-ujungnya hanya bisa pasrah, dan berdoa. Agar bisa segera diberi jalan ikhtiar, agar bisa diberi jalan keluar dari rasa was-was ini. Karena benar adanya, ketakutan menjadi miskin, sengsara dunia itu bisa mengalahkan ketakutan akan dosa, sehingga jika lalai bisa-bisa tergelincir melakukan perbuatan dosa hanya untuk menutupi kebutuhan dunia saja. Naudzubillah

Baru menjadi pengangguran beberapa hari saja rasanya sudah seperti ini ya, padahal bulan depan juga sudah mulai kerja lagi, apalagi mereka yang lama hidup dalam kekurangan. Ya Allah tolong kami, amiin.

Teguh Ujianto

Senin, 12 Mei 2014

Be Brave!!

sumber; http://desaindigital.com

Pesan yang ada pada tulisan terdahulu; Courage , ternyata belum benar-benar saya lakukan. Terlalu banyak hari yang saya lalui dalam ketakutan, hingga untuk resign saja harus menunda sampai berbulan-bulan. Terlalu banyak pertimbangan justru akan mengikis keberanian dalam hati, yang pada akhirnya membuat kita jadi penakut.

Sampai pagi ini, tiba-tiba rasa berani itu muncul. Mengalahkan logika.

Secara aturan, walaupun sudah resmi mengundurkan diri, tetapi faktanya sebagai karyawan saya masih harus berangkat kerja selama satu bulan sejak tanggal resign tersebut. Padahal perasaan hati sudah sangat tidak nyaman. Beberapa hari saya ijin dengan berbagai alasan. Tetapi hari-hari ijin tersebut saya lalui dengan perasaan tidak enak. Ada ketakutan dalam hati, bahwa nantinya ada efek buruk dari apa yang saya lakukan.

Tetapi tidak pagi ini, saya sampai kepada saat dimana saya menyadari bahwa hidup saya sudah terlalu banyak diisi dengan ketakutan.

Dan agar hidup yang hanya sebentar ini tidak lagi diisi ketakutan, maka yang dibutuhkan hanyalah keberaanian. Be Brave! dan mari menunggu apa yang akan  terjadi

Pagi ini saya "bolos" dengan perasaan tidak bersalah ( walau secara aturan mungkin salah ). Saya isi pagi dengan berolahraga, dan menulis tentang perasaan yang bagus ini. Perasaan abai dengan segala kemungkinan yang akan terjadi hanya akan muncul jika ada keberanian dihati. Jika keberanian itu hilang, maka yang ada hanya kecemasan, kekhawatiran dan ketakutan.

Hmmm, entahlah. Saya hanya ingin menikmati perasaan ini sekarang. tanpa merasa ada beban berat dikepala. Indahnya menjadi berani.

Teguh Ujianto


Kamis, 08 Mei 2014

Bekerja Karena Allah

Pernahkan anda kecewa, karena tidak ada rewards dari bos atas hasil kerja anda selama ini?
Jika jawabanya iya, berarti harus ada yang dirubah. Bos hanyalah sesama mahluk Allah, tidak bisa kita berharap darinya. Kalaupun ada yang kita terima dari dia, itu hanyalah jalan rizky dari Allah

Jadi cukuplah kita bekerja, dengan niat mengharap ridho-Nya, lakukan hal baik yang terbaik, dan bersabarlah. Menunggu rewards yang sebenarnya, dari-Nya.
Jadi jika semangat kerja menurun, niatilah bekerja mengharap ridho-Nya . . Insya Allah ada jalan

--00--

Balikpapan, Senin 05 05 2014
Mungkin memang sudah jalan dari-Nya, bahwa saya baru bisa menyampaikan pengunduran diri saya pada hari Senin tersebut. 

Setelah hampir 3 tahun bekerja, seperti inilah endingnya, apapun itu saya berusaha sepenuhnya mengembalikan kepada Yang Maha Kuasa. Bahwa ini sudah takdir yang harus saya jalani. Apapun yang nanti akan terjadi, harus diterima.

Hanya bisa berdoa, semoga segalanya bisa lebih baik dari yang sebelumnya. Agar tidak termasuk insan yang merugi apalagi yang celaka. Amin

Teguh Ujianto