Lantas dia mengalami episode kehidupan yang bernama " kehilangan "
Hilang pekerjaanya sebagai sopir truck pengangkut container di Bau-bau karena kecelakaan yang mengakibatkan dia sempat ditahan, dan sampai kini SIM miliknya masih ditahan pihak kepolisian. Berpisah dia dengan istrinya karena istri yang dikenalnya saat bekerja di Malaysia itu kembali memeluk agama Kristen. Berpisah dia dengan putrinya yang saat ini berusia sekitar lima tahun.
Hilang sudah semuanya itu, mungkin titik nadhir kehidupanya adalah ketika dengan hati hancur hanya dengan pakaian yang melekat dibadan, dia pergi dari istana kecilnya, meninggalkan anak dan istrinya di Medan, pulang ke Buton.
Kita tak akan bisa memahami bagaimana perjalanan batinya mengiringi perjalanan pulangnya itu. Dibantu oleh beberapa teman sopirnya, dengan memberi tumpangan dari Medan ke Jakarta, dan memberi uang saku untuk tiket kapal dari Jakarta ke Bau - Bau.
Dari titik nolnya, dia bangkit. Cerita bagaimana dia bangkit inilah yang layak aku jadikan pelajaran. Bahwa aku masih sangat-sangat disayang olehNya, dengan masih diberi banyak sekali rizky dan "titipan". Jadi rasanya memalukan sekali kalau jadi galau gara-gara hal yang kecil, yang bisa membuat diri lupa bersyukur atas hal yan besar.
Alhamdulillah
Teguh Ujianto
Kita tak akan bisa memahami bagaimana perjalanan batinya mengiringi perjalanan pulangnya itu. Dibantu oleh beberapa teman sopirnya, dengan memberi tumpangan dari Medan ke Jakarta, dan memberi uang saku untuk tiket kapal dari Jakarta ke Bau - Bau.
Dari titik nolnya, dia bangkit. Cerita bagaimana dia bangkit inilah yang layak aku jadikan pelajaran. Bahwa aku masih sangat-sangat disayang olehNya, dengan masih diberi banyak sekali rizky dan "titipan". Jadi rasanya memalukan sekali kalau jadi galau gara-gara hal yang kecil, yang bisa membuat diri lupa bersyukur atas hal yan besar.
Alhamdulillah
Teguh Ujianto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar