Tatapan matanya begitu tajam memancarkan keberanian ala ayam
Tapi siapa yang tahu, bulan Desember 2010 yang lalu dia dan beberapa saudaranya ditinggal mati sang induk untuk selama-lamanya
Waktu itu anak-anak ayam ini menciap-ciap dan hilir mudik mencari induknya, sambil mencari-cari apa ada sesuatu yang bisa mereka makan saat itu.
Rasa putus asa sempat ada waktu induknya mati, saya berfikir apakah anak-anak ayam ini bisa bertahan tanpa asuhan sang induk ditengah wabah penyakit mematikan yang menyebabkan induk ayam dan beberapa ayam dewasa yang lain mati.
Dan sungguh Allah Maha Besar, setelah 3 bulan berlalu hari ini saya menyadari bahwa anak-anak ayam tersebut adalah anak-anak ayam yang ditinggal mati sang induk 3 bulan yang lalu.
Bahwa tidak ada perawatan khusus dari orang yang memelihara ayam tersebut, anak-anak ayam ini mencari makan sendiri di kebun dan kadang-kadang mendapat tambahan dari remah-remah dan makanan sisa yang intensitas pemberian dan jumlahnya tidak pasti.
Tapi seperti itulah cara Allah memberi rizki untuk ayam-ayam tersebut, mereka tumbuh dan bertahan hidup dengan cara-cara yang tidak kami sadari.
Kami tidak tahu bagaimana anak-anak ayam itu nanti, esok kemudian hari..who knows, dari piyik kecil-kecil mereka mampu menjadi ayam yang menginjak masa remaja. Pastinya mereka juga akan bisa melewati hari esok dengan ijin Allah SWT tentunya
Juga untuk kita, dari keadaan yang sekarang ini akan seperti apa nantinya. Yang utama sebagai manusia tentunya adalah berikhtiar, berdoa dan pasrah menerima keadaan yang ada.
Mengenai hasilnya tentu ada sepenuhnya ditanganNya, jadi kalau anda sekarang ada didalam masa yang sulit, yang diluar angan-angan anda yang bisa saya sampaikan untuk anda adalah jangan menyerah. Karena ada rahasia yang kita tidak ketahui, ada rencana yang sudah kita setujui jauh-jauh hari sebelum kita lahir kedunia ini.
Skali lagi, Jangan Menyerah. . . .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar