Mendadak Sopir Truck
Pengiriman mebel tadi sore agak berbeda dari
pengiriman-pengiriman sebelumnya, karena selain kirim Paijo punya misi
khusus untuk berdiplomasi dengan seorang customernya.
Sebut saja customernya Madam
Saminem ( Madam S ), orang bule. Beliau ini merasa kurang puas dengan
mebel pesananya yang terlihat berkabut ( mblawus ), dan minta agar semua
mebel yang sudah dikirim ditarik semua untuk disemprot ulang,
sebenarnya Paimin yang dulu bertugas menyerahterimakan mebel itu sudah
menjelaskan, bahwa tidak ada yang salah dengan mebel pesanan Madam S
tersebut, memang seperti itulah penampilan mebel dengan finishing bertop
coat doff.
Tapi dasarnya sudah kecewa, penjelasan Paimin tidak bisa diterima, Madam S tetap minta mebelnya ditarik.
Paijo yang merasa kemampuan ngecap bahasa inggrisnya nya lebih baik,
sedikit nyiyir dengan Paimin dan menganggap bahwa Paimin lah yang kurang
bisa memberi penjelasan pada Madam S.
''kabeh ki karek
pinter-pintere le ngomong to kang, wes ngko aku bae seng maju, mugo-mugo
Madam S kiye biso ngerteni yen pancen mengkono kuwi benere"
" Aku wes njelaske yo Bredher, ming dasare wonge pancen wes ra gelem yo tetep ora gelem "
Paijo tetap bergeming, dia yakin jika dia yang turun gunung urusanya bakal lancar
Dan tadi sore misi diplomasi pun dijalankan, Paimin, Paijo & sang
Driver Truck Paidi berangkat, begitu mereka sampai dilokasi dan bersua
langsung dengan Madam S, paijo langsung beraksi.
‘’Gud
afternoon Madam, How are you? I will explain to you how come the
furniture look mBlawus..Paijo mengawali penjelasanya dengan Mantab,
tetapi setelah beberapa kali menjelaskan jawaban Madam tetap sama “Could
you please, semprot ulang ini barang and make sure no more fogs on the
surface”
Dan Paijopun dengan muka lesu harus menjawab, “Yes Madam, we will refinish it..”
Gagal sudah Diplomasi Paijo, disepanjang jalan pulang Paimin tampak
begitu puas menertawakan kegagalan Paijo ini ‘’ wes ra kacek, percuma le
turun gunung mesone yo mbalik barange, ngono iku mending aku wae seng
mangkat njipuk barange, haha..”
Paijo makin diam, dia malu sama
Paimin karena sempat ngeyel & merasa lebih hebat dari Paimin
sebelumnya. Paidi sambil menyetir juga ikut menertawakan kegagalan Paijo
“ Kang Min, biasane yen wong gagal ki kudu dihukum, piye nek mampir es
Klamud wae kang, ngko Paijo seng Mbayari’’
Paijo makin dongkol,
sudah gagal malah dipaksa ntraktir . Tapi demi gengsinya sebagai sang
Diplomat permintaan tersebut dia iyakan juga ‘’ Yowes, nek ming Es
klamud wae tah aku iseh sanggup, dasare tanggal nom bar gajian, mandeko
tuku, ngko aku seng mbayari’’
Disebuah lapak Es Klamud di tepi
jalan arah pulang, truck berhenti. Dengan senyum renyah Paidi dan Paimin
segera menyapa sang penjual Es yang ternyata teman satu club motornya
Paidi.
Paijo ikut turun, tapi masih lesu. Selesai menikmati Es
Klamud paijo makin lesu karena ternyata Paidi & Paimin masing masing
nambah satu gelas. Sambil menggerutu dia menyerahkan beberapa lembar
lima ribuan kepada sang penjual Es.
“Jo, gawanen truck-e..”
Paijo agak terkejut ketika Paidi menyerahkan kunci sambil memintanya
yang jadi Sopir, tapi sekaligus menjadi bersemangat. Seumur umur dia
belum pernah jadi Sopir Truck, kalau sekedar maju mundur diparkiran sih
sering, tapi melaju dijalan memang belum pernah..“kesempatan langka
nih..”
Walau agak grogi aksi Sopir dadakan inipun dimulainya,
begitu naik ke Seat Driver Paijo mencoba mencari posisi duduk yang
senyaman mungkin, handle Stir dipegangnya mantap..pastikan gigi netral
dan cekikik cekikkik brummm….Truck Isuzu NHR 55 sukses dinyalakan..
Paidi sudah naik, mengambil posisi duduk ditengah, sementara Paimin di
dekat pintu, Safety Belt sudah terpasang dan truck pun siap berangkat.
Hand rem dilepas, kopling dinjak full sembari tuas prosneleng dimasukan
ke posisi gigi satu, siap berangkat.
Ketika akan menyalakan sein ,
paijo salah menekan tuas, bukan sein yang menyala tapi wiper yang
berayun ayun di kaca depan. “ lho, hehe..” Paidi & Paimin cekikikan
Sambil tersenyum Paijo melirik mencari tuas sein yang ternyata ada disebelah kanan bawah stir. Berangkat..
Disepanjang sisa perjalanan pulang itu Paijo sudah tidak lagi
memikirkan kegagalanya, dia asyik menikmati pengalamnya menjadi sopir
truck , kesempatan yang tidak semua orang bisa menikmatinya kakinya
berusaha sehalus mungkin saat menginjak gas, berusaha sehalus mungkin
saat oper gigi, semua dinikmatinya, menikmati sensasi ketegangan saat
merayap dijalur padat Balikpapan, saat berbagi jalan dengan mobil dan
motor yang terlihat pendek dari tempatnya mengemudi.
Paijo memang gagal menjadi diplomat, tapi dia sudah sukses; menjadi Sopir Truck, walupun cuma dadakan.
Teguh Ujianto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar