Kamis, 27 Desember 2012

Paimin & Paijo (P&P 2) ;

Mendadak Sopir Truck

Pengiriman mebel tadi sore agak berbeda dari pengiriman-pengiriman sebelumnya, karena selain kirim Paijo punya misi khusus untuk berdiplomasi dengan seorang customernya.

Sebut saja customernya Madam Saminem ( Madam S ), orang bule. Beliau ini merasa kurang puas dengan mebel pesananya yang terlihat berkabut ( mblawus ), dan minta agar semua mebel yang sudah dikirim ditarik semua untuk disemprot ulang, sebenarnya Paimin yang dulu bertugas menyerahterimakan mebel itu sudah menjelaskan, bahwa tidak ada yang salah dengan mebel pesanan Madam S tersebut, memang seperti itulah penampilan mebel dengan finishing bertop coat doff.

Tapi dasarnya sudah kecewa, penjelasan Paimin tidak bisa diterima, Madam S tetap minta mebelnya ditarik.

Paijo yang merasa kemampuan ngecap bahasa inggrisnya nya lebih baik, sedikit nyiyir dengan Paimin dan menganggap bahwa Paimin lah yang kurang bisa memberi penjelasan pada Madam S.

''kabeh ki karek pinter-pintere le ngomong to kang, wes ngko aku bae seng maju, mugo-mugo Madam S kiye biso ngerteni yen pancen mengkono kuwi benere"
" Aku wes njelaske yo Bredher, ming dasare wonge pancen wes ra gelem yo tetep ora gelem "
Paijo tetap bergeming, dia yakin jika dia yang turun gunung urusanya bakal lancar

Dan tadi sore misi diplomasi pun dijalankan, Paimin, Paijo & sang Driver Truck Paidi berangkat, begitu mereka sampai dilokasi dan bersua langsung dengan Madam S, paijo langsung beraksi.

‘’Gud afternoon Madam, How are you? I will explain to you how come the furniture look mBlawus..Paijo mengawali penjelasanya dengan Mantab, tetapi setelah beberapa kali menjelaskan jawaban Madam tetap sama “Could you please, semprot ulang ini barang and make sure no more fogs on the surface”
Dan Paijopun dengan muka lesu harus menjawab, “Yes Madam, we will refinish it..”

Gagal sudah Diplomasi Paijo, disepanjang jalan pulang Paimin tampak begitu puas menertawakan kegagalan Paijo ini ‘’ wes ra kacek, percuma le turun gunung mesone yo mbalik barange, ngono iku mending aku wae seng mangkat njipuk barange, haha..”

Paijo makin diam, dia malu sama Paimin karena sempat ngeyel & merasa lebih hebat dari Paimin sebelumnya. Paidi sambil menyetir juga ikut menertawakan kegagalan Paijo “ Kang Min, biasane yen wong gagal ki kudu dihukum, piye nek mampir es Klamud wae kang, ngko Paijo seng Mbayari’’

Paijo makin dongkol, sudah gagal malah dipaksa ntraktir . Tapi demi gengsinya sebagai sang Diplomat permintaan tersebut dia iyakan juga ‘’ Yowes, nek ming Es klamud wae tah aku iseh sanggup, dasare tanggal nom bar gajian, mandeko tuku, ngko aku seng mbayari’’

Disebuah lapak Es Klamud di tepi jalan arah pulang, truck berhenti. Dengan senyum renyah Paidi dan Paimin segera menyapa sang penjual Es yang ternyata teman satu club motornya Paidi.
Paijo ikut turun, tapi masih lesu. Selesai menikmati Es Klamud paijo makin lesu karena ternyata Paidi & Paimin masing masing nambah satu gelas. Sambil menggerutu dia menyerahkan beberapa lembar lima ribuan kepada sang penjual Es.

“Jo, gawanen truck-e..”

Paijo agak terkejut ketika Paidi menyerahkan kunci sambil memintanya yang jadi Sopir, tapi sekaligus menjadi bersemangat. Seumur umur dia belum pernah jadi Sopir Truck, kalau sekedar maju mundur diparkiran sih sering, tapi melaju dijalan memang belum pernah..“kesempatan langka nih..”

Walau agak grogi aksi Sopir dadakan inipun dimulainya, begitu naik ke Seat Driver Paijo mencoba mencari posisi duduk yang senyaman mungkin, handle Stir dipegangnya mantap..pastikan gigi netral dan cekikik cekikkik brummm….Truck Isuzu NHR 55 sukses dinyalakan..

Paidi sudah naik, mengambil posisi duduk ditengah, sementara Paimin di dekat pintu, Safety Belt sudah terpasang dan truck pun siap berangkat. Hand rem dilepas, kopling dinjak full sembari tuas prosneleng dimasukan ke posisi gigi satu, siap berangkat.
Ketika akan menyalakan sein , paijo salah menekan tuas, bukan sein yang menyala tapi wiper yang berayun ayun di kaca depan. “ lho, hehe..” Paidi & Paimin cekikikan

Sambil tersenyum Paijo melirik mencari tuas sein yang ternyata ada disebelah kanan bawah stir. Berangkat..

Disepanjang sisa perjalanan pulang itu Paijo sudah tidak lagi memikirkan kegagalanya, dia asyik menikmati pengalamnya menjadi sopir truck , kesempatan yang tidak semua orang bisa menikmatinya kakinya berusaha sehalus mungkin saat menginjak gas, berusaha sehalus mungkin saat oper gigi, semua dinikmatinya, menikmati sensasi ketegangan saat merayap dijalur padat Balikpapan, saat berbagi jalan dengan mobil dan motor yang terlihat pendek dari tempatnya mengemudi.

Paijo memang gagal menjadi diplomat, tapi dia sudah sukses; menjadi Sopir Truck, walupun cuma dadakan.


Teguh Ujianto

Tidak ada komentar:

Posting Komentar