Dengan nama Allah yang maha
pengasih lagi penyayang,
Segala puji bagi Allah SWT, tuhan semesta alam
Yang dengan begitu banyak cara
membimbing hambanya untuk bersyukur,
Karena memang manusia sering lupa akan
segala nikmat yang telah diterima
Menapaki hari – hari yang sepi
bukanlah hal yang menyenangkan bagi seorang penjaga toko (salesman), karena dia
punya tanggung jawab untuk melakukan penjualan. Tetapi berjualan ditoko adalah mutlak menunggu
dan hanya menunggu sampai ada para pembeli yang tergerak hatinya untuk singgah,
melihat lihat dan membeli. Dan yang menggerakan hati, membimbing dan membolak
balikan hati adalah yang agung, yang maha besar, Allah Azza wa Jalla
Diberi kesempatan untuk merasakan
bagaimana susahnya mendapatkan rupiah adalah gemblengan nyata untuk membentuk
seseorang menjadi lebih peka. Kembali merasakan getar getar syukur yang telah
hilang manakala sebelumnya hidup dalam kemudahan, yang menjadikanya tumpul,
lupa tentang besarnya nikmat yang selalu didapat disetiap saat hidupnya.
Tumpul itu bagai buta hati, tak
bisa lagi merasakan syahdunya rahmat dan kasih sayang Allah, yang pada akhirnya
memalingkan wajah kita hanya kepada dunia. Dan disaat kita telah mulai
terhanyut, hanya pertolongaNya sajalah yang bisa menyelamatkan kita,
beruntunglah kita yang masih ditegur, yang masih diingatkan, karena banyak yang
tersesat dan tidak mendapat hidayahNya.
Menjadi miskin bukanlah musibah
jika dengan miskin kita bisa kembali bersyukur, diuji dengan kesulitan juga bisa
sekaligus menjadi berkah karena setelah kesulitan tersebut hati kita kembali
menjadi tajam, kita terlahir kembali menjadi pribadi yang mukmin, dengan
keimanan yang lebih baik.
Bahkan baginda Rasulullah
Muhammad SAW juga hidup dalam kesederhanaan, jadi orang miskin belum tentu
lebih rendah derajatnya, karena derajat umat disisi Allah adalah berdasarkan
taqwanya.
Dan hari yang sepi bukanlah
kemiskinan, hanya Allah belum menggerakan hati para pembeli untuk datang dan
membeli. Mungkin saja hal ini adalah peringatan, karena kita yang lupa
bersyukur atas capaian penjualan dimasa yang lampau. Jika memang demikian
adanya lebih baik kita perbanyak syukur selagi masih diberi kesempatan. Jika
tidak bersyukur bukan tidak mungkin teguran Allah akan lebih keras dengan
menutup jalan rizqi kita sama sekali ( tokonya tutup ). Naudzubillah
Semoga Kau bimbing kami selalu
dijalanMu ya Allah, jadikanlah kami hambaMu yang pandai bersyukur
Terangkanlah sinar Iman dihati
kami, agar kami tidak tersesat dan selalu bisa melihat kebesaranMu
Semoga apa yang kami kerjakan ini
Engkau ridhoi ya Allah, amin
Balikpapan 23 Juni 2103
Teguh Ujianto
Balikpapan 23 Juni 2103
Teguh Ujianto
----------00----------
Tidak ada komentar:
Posting Komentar